Profil Desa Wanadri

Ketahui informasi secara rinci Desa Wanadri mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Wanadri

Tentang Kami

Profil Desa Wanadri, Bawang, Banjarnegara. Mengulas potensi agrikultur kopi, kemandirian energi melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH), serta kondisi geografis, demografi, dan tantangan pembangunan di lereng Pegunungan Dieng.

  • Agrikultur Unggulan

    Desa Wanadri merupakan penghasil kopi berkualitas (robusta dan arabika) yang menjadi komoditas ekonomi utama dengan potensi besar untuk dikembangkan menjadi produk agrowisata.

  • Kemandirian Energi

    Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang dikelola secara komunal menjadi bukti inovasi dan kemampuan desa dalam memenuhi kebutuhan energi secara mandiri dan berkelanjutan.

  • Potensi dan Tantangan Geografis

    Terletak di lereng pegunungan yang subur, desa ini memiliki potensi alam untuk pariwisata, namun juga menghadapi tantangan serius terkait infrastruktur dan risiko bencana tanah longsor yang memerlukan mitigasi berkelanjutan.

Pasang Disini

Desa Wanadri, sebuah wilayah perdesaan yang terletak di Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, menunjukkan potret kemandirian dan potensi yang terus berkembang. Berada di kawasan lereng Pegunungan Dieng, desa ini tidak hanya dianugerahi lanskap alam yang subur, tetapi juga semangat warganya dalam mengoptimalkan sumber daya alam secara berkelanjutan, terutama di sektor pertanian kopi dan energi terbarukan. Wanadri menjadi contoh bagaimana sebuah desa mampu mengubah tantangan geografis menjadi sebuah keunggulan ekonomi dan sosial.

Kombinasi antara komoditas unggulan yang mulai dikenal pasar dan inovasi dalam pemenuhan kebutuhan energi menjadikan Wanadri sebagai salah satu desa dengan prospek cerah di Banjarnegara. Pemerintah desa bersama masyarakat terus bersinergi untuk mengatasi berbagai tantangan, mulai dari infrastruktur hingga risiko kebencanaan, demi mewujudkan visi desa yang maju, mandiri dan sejahtera. Profil ini akan mengupas lebih dalam mengenai berbagai aspek yang membentuk Desa Wanadri saat ini.

Kondisi Geografis dan Demografi

Secara geografis, Desa Wanadri terletak pada ketinggian yang bervariasi, khas daerah pegunungan yang subur. Luas wilayah Desa Wanadri tercatat sekitar 6,24 kilometer persegi atau 624 hektare. Tanah di wilayah ini didominasi oleh lahan tegalan atau kebun yang menjadi tulang punggung utama aktivitas pertanian masyarakat.

Berdasarkan data administrasi, Desa Wanadri memiliki batas-batas wilayah sebagai berikut:

  • Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Masaran
  • Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Wiramastra
  • Sebelah Selatan berbatasan dengan wilayah Kabupaten Kebumen
  • Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Majalengka

Menurut data kependudukan terakhir, Desa Wanadri dihuni oleh ribuan jiwa yang tergabung dalam ratusan Kepala Keluarga (KK). Kepadatan penduduknya tergolong sedang, menyebar di beberapa dusun. Struktur demografi ini menjadi modal sosial yang kuat dalam pelaksanaan program pembangunan berbasis komunitas. Namun topografi wilayah yang berbukit dan curam juga menghadirkan tantangan tersendiri, terutama kerawanan terhadap bencana tanah longsor, yang menuntut kewaspadaan dan mitigasi berkelanjutan dari pemerintah dan warga setempat.

Sejarah dan Pemerintahan Desa

Sejarah Desa Wanadri kaya akan tradisi lokal yang diwariskan secara turun-temurun. Salah satu tradisi yang masih lestari ialah "Gebasan," sebuah ritual doa bersama untuk para leluhur yang dilaksanakan pada bulan-bulan tertentu dalam kalender Jawa. Tradisi ini menunjukkan kuatnya ikatan sosial dan spiritual masyarakat yang menjadi fondasi kehidupan komunal di desa.

Saat ini, roda pemerintahan dijalankan oleh Pemerintah Desa Wanadri yang terdiri dari Kepala Desa dan jajaran perangkatnya. Fokus utama pemerintahan desa ialah meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui program pembangunan yang partisipatif dan berkelanjutan. "Visi kami yaitu mewujudkan Desa Wanadri yang berdaya saing, inovatif, dan sejahtera dengan tetap memelihara kearifan lokal. Peningkatan sektor pertanian dan UMKM menjadi prioritas, di samping penguatan infrastruktur dasar dan kapasitas sumber daya manusia," ujar seorang perwakilan dari Pemerintah Desa Wanadri. Sinergi antara pemerintah desa, lembaga kemasyarakatan desa, dan partisipasi aktif warga menjadi kunci utama dalam setiap program pembangunan yang dijalankan.

Potensi Ekonomi Unggulan: Dari Biji Kopi hingga Energi Mandiri

Motor penggerak utama ekonomi Desa Wanadri terletak pada sektor agrikultur dan inovasi energi. Kedua sektor ini tidak hanya menopang kehidupan sehari-hari masyarakat, tetapi juga menjadi identitas dan keunggulan kompetitif desa.

Aset utama di bidang pertanian ialah perkebunan kopi. Kopi yang dikembangkan di Wanadri, baik jenis robusta maupun arabika, tumbuh subur berkat kondisi tanah vulkanik dan iklim yang mendukung. Para petani kopi di Wanadri semakin sadar akan pentingnya kualitas, mulai dari proses penanaman, pemetikan buah merah (petik merah), hingga proses pascapanen. Hal ini membuat kopi Wanadri mulai dikenal di kalangan penikmat kopi lokal dan regional karena cita rasanya yang khas.

"Dulu kami menjual kopi dalam bentuk biji mentah (green bean) saja, tetapi sekarang beberapa kelompok tani sudah mulai mencoba mengolahnya menjadi kopi sangrai (roast bean) dan kopi bubuk dengan kemasan sendiri. Harapannya, nilai jualnya bisa lebih tinggi dan nama kopi Wanadri semakin dikenal," ungkap seorang petani kopi dari salah satu kelompok tani di desa. Pengembangan agrowisata berbasis kebun kopi juga menjadi salah satu agenda untuk menarik wisatawan sekaligus meningkatkan pendapatan petani.

Keunggulan lain yang menonjol dari Desa Wanadri merupakan kemandiriannya dalam sektor energi. Desa ini berhasil memanfaatkan potensi aliran sungai yang melimpah untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH). Keberadaan PLTMH ini menjadi solusi atas tantangan akses listrik di beberapa wilayah yang sulit dijangkau jaringan PLN. Inisiatif ini tidak hanya menyediakan sumber listrik yang ramah lingkungan, tetapi juga mengurangi ketergantungan warga terhadap energi fosil dan menekan biaya pengeluaran untuk listrik. Pengelolaan PLTMH yang berbasis komunitas menunjukkan kemampuan adaptasi dan inovasi warga dalam menjawab kebutuhan esensial secara mandiri.

Selain kopi, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga turut menggeliat. Berbagai produk olahan makanan tradisional dan kerajinan tangan mulai dikembangkan untuk menopang ekonomi keluarga, memberikan warna pada keragaman produk lokal Desa Wanadri.

Pengembangan Sektor Pariwisata dan Infrastruktur

Keindahan alam Desa Wanadri yang berupa perbukitan hijau, udara sejuk, dan hamparan perkebunan menjadi modal besar untuk pengembangan sektor pariwisata. Konsep agrowisata menjadi yang paling relevan untuk dikembangkan, di mana wisatawan dapat merasakan pengalaman memetik kopi, melihat proses pengolahannya, hingga menikmati secangkir kopi langsung di tengah kebun. Potensi aliran sungai juga dapat dioptimalkan untuk kegiatan wisata minat khusus seperti river tubing atau sekadar menjadi lokasi rekreasi keluarga.

Meskipun demikian, pengembangan sektor ini masih menghadapi tantangan signifikan, terutama terkait infrastruktur. Akses jalan menuju beberapa dusun dan titik-titik potensial wisata masih perlu ditingkatkan untuk menjamin kenyamanan dan keamanan pengunjung. Pemerintah desa bersama pemerintah kabupaten terus berupaya untuk memprioritaskan perbaikan dan pembangunan infrastruktur jalan sebagai urat nadi perekonomian dan konektivitas wilayah.

"Kami sadar betul bahwa aksesibilitas merupakan kunci. Peningkatan kualitas jalan tidak hanya akan membuka potensi pariwisata, tetapi juga mempermudah petani mengangkut hasil panen ke pasar. Ini merupakan prioritas kami bersama," kata seorang tokoh masyarakat setempat. Peningkatan infrastruktur digital seperti jaringan internet juga menjadi perhatian agar Desa Wanadri tidak tertinggal dan dapat memanfaatkan teknologi untuk promosi dan pemasaran.

Tantangan dan Prospek Masa Depan

Sebagai wilayah yang berada di daerah dataran tinggi, tantangan utama yang dihadapi Desa Wanadri ialah risiko bencana alam, khususnya tanah longsor. Berita dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara pada pertengahan Juni 2025 mengonfirmasi terjadinya longsor di beberapa titik di desa ini, yang mendorong perlunya penguatan program mitigasi bencana berbasis masyarakat dan pembangunan infrastruktur yang tanggap bencana.

Tantangan lainnya ialah menjaga stabilitas harga komoditas pertanian yang sering kali fluktuatif serta membuka akses pasar yang lebih luas bagi produk-produk UMKM dan kopi Wanadri. Regenerasi petani juga menjadi isu penting untuk memastikan keberlanjutan sektor pertanian di masa depan.

Meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan, prospek masa depan Desa Wanadri tetap cerah. Dengan fondasi agrikultur yang kuat, khususnya kopi, inovasi di bidang energi terbarukan melalui PLTMH, serta semangat gotong royong masyarakat yang tinggi, Wanadri memiliki semua modal yang diperlukan untuk terus maju. Kolaborasi yang solid antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak eksternal seperti pemerintah kabupaten, akademisi, dan swasta akan menjadi kunci untuk mengakselerasi pembangunan dan mewujudkan Desa Wanadri sebagai desa yang tangguh, mandiri, dan inspiratif.